Selasa, 13 September 2022
Pelaksanaan bimtek Keuangan dan Aset telah memasuki hari kedua, bimtek ini dilaksanakan di hotel Bukit Randu Bandar Lampung selama 3 hari yang diikuti oleh 53 perwakilan dari desa, kecamatan dan provinsi. Pada hari pertama materi utama yang disampaikan yaitu berkaitan dengan keorganisasian, disampaikan oleh pak Aziz selaku sub-Kordinator Fasilitasi Administrasi Desa dan Swadaya, Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya di Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi.
Hari pertama peserta telah mendapatkan wawasan keorganisasional yang sebagian besar telah diimplemntasikan oleh organisasi yang ada di masyarakat, baik organiasi yang secara mandiri dibangun oleh masyarakat, maupun organiasi kepemerintahan yang esensi dari kesuksesan organisasi tersebut terjadi karena nilai-nilai yang sama. Diskusi tidak hanya membahas tentang organisasi yang sudah berjalan akan tetapi juga tentang bagaimana membangun organisasi, menjaga keberlangsungan organiasi dari segi kualitas kegiatannya, sampai dengan menjaga capaian-capaian yang telah diraih oleh organisasi. Harapan pembicara terkait dengan topik bahasan “organisasi” adalah bagaimana desa dapat secara serius membangun smart village didesa, menjaga smart village sebagai jantung desa dengan target kerja berdasarkan kebutuhan pelayanan masyarakat desa, berhasil karena dalam implementasinya dilaksanakan oleh pemerintahan yang terorganisir, memiliki tujuan yang didasarai pada pelayanan terbaik bagi masyarakat desa, dan solid dalam pelaksanaannya.
Pada hari kedua bimtek dibuka oleh Bapak Saprul Alhadi selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang menggantikan Kepala Dinas PMDT Prov ibu Zaidirina. Selain membuka acara, Bapak Saprul Alhadi juga menyampaikan bagaimana pemerintah desa sebaiknya serius dalam mengelola keuangan dan aset desanya, dengan pengalaman beliau menyampaikan bahwa dalam sudut pandang strategis, desa dapat mengoptimalkan kinerja keuangan dan aset desanya. Pelatihan pada hari kedua ini lebih kepada aspek teknis, berkaitan dengan bagaimana kegiatan dokumentasi atau pencatatan aset yang dimiliki oleh desa, termasuk didalamnya juga publis laporan keuangan desa yang membiayai seluruh aktivitas desa guna pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat.