Program Smart Village akan mulai diterapkan di 780 desa se-Lampung. Dari jumlah itu, 130 desa menjadi prioritas.

Hal itu diungkapkan Gubernur Arinal Djunaidi, saat Peluncuran Smart Village di Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran, Kamis (25/3).

Menurut gubernur, Smart Village ini akan terus dikembangkan, terutama bagi desa yang berada di daerah kepulauan.

“Di kampung masih terdapat beberapa desa yang terletak di kepulauan, makanya saya ingin Smart Village ini dikembangkan di sana, sehingga jika ada informasi mengenai potensi bencana bisa meminimalisir adanya kerugian,” jelasnya. 

“Karena Smart Village ini bertujuan optimalisasi pemerintahan desa, terutama dibidang sosial dan ekonomi,” tambahnya. 

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI yang diwakili Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Suprapedi yang turut hadir dalam acara ini, mengungkapkan harapannya agar digitalisasi menjadi kunci sukses sebuah pembangunan.

“Nah untuk membangun insfrastruktur digitalisasi tentunya pak Bupati harus ikut mendorong. Seperti yang sudah kita lihat konsep Smart Village di Pesawaran sudah berjalan dimana lokasinya sepi tapi omzet pedagang naik,” ungkapnya. 

Di tempat yang sama, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI yang diwakili Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro mengatakan saat ini pemerintah dihadapkan dengan tuntutan pelayanan publik yang efektif dan efisien. 

“Saat ini kita berada di era industri 4.0, untuk mencapai kemajuan yang cepat merupakan daerah yang mampu membangun pemerintahan dalam melakukan pelayanan publik yang efektif dan efisien dengan menggunakan internet kalau tidak begitu kita akan tertinggal,” tuturnya. 

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat dan Pemprov Lampung yang sudah hadir dan menetapkan Desa Hanura sebagi prototipe program Smart Village

“Tentunya kita sama-sama bermimpi bagaimana aktifitas masyarakat sehari-hari bisa terintegrasi dengan digitalisasi hal yang mudah untuk mewujudkannya jika ada kemauan,” terangnya. 

Ia juga mengatakan, di masa pandemi saat ini merupakan tantangan untuk bisa berinovasi agar masyrakat tetap bisa menjalankan aktifitas dan roda perekonomian. 

“Pandemi Covid-19 merupakan tantangan dan peluang, untuk memanfaatkannya kita harus bisa menggunakan IT. Inilah mengapa dibentuk Smart Village, karena sekarang ini kita harus mengerti penggunaan gadget dan terus berinovasi menggunakan internet untuk membantu aktifitas sehari-hari termasuk berinteraksi ekonomi,” pungkasnya.

Sumber : RMOL Lampung