Senin 26 September 2022 Tim Official Smart Village (OSV) berangkat menuju desa Tegal Yoso kabupaten Lampung Timur untuk memnuhi undangan desa dengan tema “RKTL FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) Penyusunan Rencana Skema Business Terintegrasi”, yang dihadiri oleh Kadis PMD lampung Timur, Direktur YKWS Bandar Lampung, Tenaga Ahli (TA) Kab. Lampung Timur, PPL Kehutanan TNWK lampung Timur, PPL Pertaanian Desa Tegal Yoso, dan PD Kec. Purbolinggo, Kades dan Sekdes Tegal Yoso.

Desa Tegal Yoso adalah desa pertama yang masuk pada pilar kedua Smart Village yaitu Ekonomi Kreatif setelah desa ini berhasil menerapkan tata laksana secara digital dalam optimalisasi pelayanan pemerintah desanya. Pilara ke-dua yaitu ekonomi kreatif yang akan dilaksanakan di desa Tegal Yoso tentu didasari oleh daya tarik desa, atau bahkan berangkat dari masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa. Daya tarik ekonomi yang dimiliki desa Tegal Yoso adalah desa ini memiliki peternakan lebah, sekolah lebah, wisata kuilner yang penampilan sampai dengan penyajian menu dilakukan secara natural, lalu ada beberapa kegiatan ekonomi kreatif lain yang akan dimunculkan oleh desa Tegal Yoso sebagai daya tarik desa menuju pada daya tahan ekonomi.

Diskusi tim OSV tentu tidak hanya fokus pada kelebihan atau kegiatan ekonomi masyarakat yang telah berjalan, lebih dalam lagi mencermati masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat desa, terlebih lagi jika masalah tersebut dapat mengganggu kegiatan yang bersifat pada ketahanan ekonomi masyarakat desa. Desa Tegal Yoso merupakan desa yang berhadapan langsung dengan area interaksi antara manusia dengan gajah (mamalia terbesar di darat), yang paling sering adalah gajah masuk lahan pertanian warga untuk mencari makan (merusak lahan pertanian), dan jika gajah bertemu dengan manusia potensi konflik dapat terjadi, hingga ada beberapa warga yang terenggut nyawanya karena berpapasan atau berusaha mengusir gajah.

Petualangan 12 KM dihutan habitan gajah liar adalah salah satu konsep yang di gagas oleh warga bersama-sama dengan tim OSV. Davit Kurniawan berpendapat bahwa habitan gajah liar dapat diterjemahkan menjadi kawasan wisata petualang hutan yang sangat eksotis dan menarik, menjadikannya nyata tentu 100% fakus pada keamanan para wisata yang akan datang ke kawasan wisata tersebaut, dengan bantuan teknologi tim OSV yakin projek ini akan terwujud. Kadis PMD kabupaten lampung Timur Yudi Irawan, M.Si menyatakan bahwa kegiatan ini akan mendapatkan dukungan oleh pemerintah, melalui kebijakan dan anggaran yang akan diupayakan dengan sungguh-sungguh.

Pada tahap ini perwakilan tim Ekonomi Kreatif OSV Edwin Sutadipraja menyatakan bahwa data terkait dengan sumberdaya yang dimiliki oleh desa dalam menghadapi masalah konflik gajah dan manusia, serta data-data yang menginformasikan detail konflik, kemudian informasi lain yang akan mengarahkan pada peluang yang realistis perlu untuk dikumpulkan, lalu kemudian berdasarkan data tersebut tim dapat menyediakan laporan tentang langkah-langkah apa saja yang dapat ditempuh untuk mewujudkan produk wisata tersebut. Sebagai wujud dukungan dan antusias dari tamu undangan FGD, setap perwakilan yang diundang memberikan pendapat, pemahaman yang ada dalam wilayah atau bidangnya masing-masing yang dipandu oleh sekertaris desa Tegal Yoso Eksas.

https://photos.app.goo.gl/VBfRuP6ufm36yDhX8