Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengelola program Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga, Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung menggelar Kegiatan Orientasi Pengelola Rumah Data Kependudukan (RDK) hari kedua, di Hotel Horison, Selasa, 28 Maret 2023. Kegiatan yang dilangsungkan secara daring dan luring tersebut menghadirkan narasumber dari lintas sektoral antara lain Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung. Dalam kegiatan tersebut turut hadir tim dari Direktorat Perencanaan Pengendalian Penduduk (Ditrenduk) BKKBN Pusat.Menjadi pembuka, Tim Ditrenduk BKKBN menjelaskan tentang Pengelolaan Rumah Data Kependudukan dan Manajemen Data pada aplikasi Rumah Data Kependudukan.

Dijelaskan dalam paparan Ditrenduk seputar lima aktivitas Rumah DataKu yang meliputi, pengumpulan dan updating data, pengolahan data, analisis data dan penyajian data untuk kemudian diberikan masukan terhadap temuan yang dianggap penting dan perlu ditindaklanjuti. Selanjutnya tim Ditrenduk juga menjelaskan dalam rangka penyediaan data tingkat mikro, alur pengelolaan Rumah DataKu dilaksanakan mulai dari tingkat yang terkecil yaitu desa/kelurahan, kecamatan, Kabupaten / Kota sampa kei tingkat Provinsi. Kemudian, Kepala Bidang Kelembagaan Sosial Budaya Masyarakat Dinas PMDT Provinsi Lampung, Fahmutami Damhuri, S.STP. MA dalam materinya mengenai Dukungan Dinas PMDT Provinsi Lampung pada Rumah Data Kependudukan mengatakan bahwa dalam pemanfaatan dana desa khususnya untuk penanganan stunting, dibutuhkan suatu ketersediaan data yang akurat agar dana yang disalurkan dapat tepat sasaran, kolaborasi antara pihak pihak pengelola data mutlak dibutuhkan.Materi selanjutnya disampaikan oleh Febiyana Qomariah, Stastitisi Madya, BPS Provinsi Lampung yang menyampaikan tentang teknik Pengelolaan data pada Rumah Data Kependudukan yang meliputi Pengumpulan data, Analisa data dan Penyajian Data.


Ia menjelaskan tentang cara pengumpulan data dengan memperhatikan syarat data dan statistik yang baik untuk kemudian diolah dan disajikan sebagai data yang dapat dipahami dan bermanfaat bagi pengguna data. Sementara itu, Yohanes Sulistiono, SE., MM., Penggerak Swadaya Ahli Muda, Dinas PMDT Provinsi lampung menjelaskan tentang bagaimana bentuk kolaborasi antara Program Smart Village dan Rumah Data Kependudukan. ia menyebut bahwa Smart village adalah pembangunan desa yang berbasis penerapan teknologi tepat guna, melalui penerapan teknologi ini diharapkan Smart Village dapat memadukan data dengan Rumah DataKu sehingga memperkaya informasinyang terkandung di dalamnya. Menurutnya, program Rumah DataKu dan Smartvillage sangat berkaitan karena didalamnya mencakup data penduduk, wilayah, data pemerintah, aktifitas, dan petugas. “kami memiliki tim operasional Smart Village di lapangan yang hadir dalam kegiatan ini, saya harap melalui kegiatan ini dapat terjalin kerjasama antara pengelola program di lapangan,” ujarnya.
Menutup kegiatan hari kedua tersebut, turut dilangsungkan Praktek Aplikasi Rumah Data Kependudukan secara interaktif yang di pandu oleh Aryasni Kastriana, S.Psi dari Tim Kerja Pembinaan Pendidikan, Damduk dan RDK Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung.